Keren! Mahasiswa FMIPA Unila Basmi Nyamuk dengan Jamur
Bertujuan untuk membantu program pemerintah dalam menghadapi masalah demam berdarah, kali ini mahasiwa FMIPA Unila menggunakan cara yang...

http://www.naturalunila.com/2018/07/keren-mahasiswa-fmipa-unila-basmi.html
Bertujuan untuk membantu
program pemerintah dalam menghadapi masalah demam berdarah, kali ini mahasiwa FMIPA
Unila menggunakan cara yang berbeda dalam membasmi nyamuk Aedes aegypti.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang terdiri dari Supiyanto, Ahmad
Nuril Huda, dan Wuri Artika Sari ini membuat pembasmi nyamuk dengan menggunakan
jamur yang bersifat kebal terhadap nyamuk. Produk ini juga tidak menimbulkan
residu, mengingat selama ini pembasmi nyamuk yang digunakan
oleh kebanyakan masyarakat adalah pemberantasan dengan cara pengasapan dan 3M.
Tim PKM mahasiswa yang berasal dari
Jurusan Biologi ini menciptakan pembasmi nyamuk dari
bahan fungi (jamur) entomopatogen sebagai insektisida alami dalam mengendalikan nyamuk Aedes
aegypti. "Kami ingin mencoba membasmi demam berdarah dengan cara yang berbasis biologis
dan ramah lingkungan,” jelas Ahmad
Nuril Huda, salah satu anggota tim PKM ini, “Kami tidak
menggunakan bahan kimia, tetapi dari bahan organic. Bahannya berasal dari
fungi yang kita peroleh dari nyamuk yang mati." lanjutnya saat diwawancarai reporter Natural pada Sabtu (21/07).
Penelitian
ini dilakukan selama empat bulan sejak April hingga Juli 2018 di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Unila dibawah
bimbingan Bambang Irawan selaku salah
satu dosen di Jurusan Biologi. Proses penelitian ini dimulai dari persiapan
alat dan bahan, terutama mendapatkan isolat fungi (jamur) entomopatogen dari
nyamuk Aedes aegypti untuk ditumbuhkan.
Dalam prosesnya pun bukan
tanpa kesulitan. Yang paling menghambat dalam penelitian ini adalah ketika jamur yang
ditumbuhkan mengalami kontaminasi sehingga menyebabkan proses uji jadi terhambat.
Bagi mereka, untuk memperoleh hasil yg memuaskan tidaklah mudah, karena harus bermain-main dengan jamur yang berukuran mikroskopik. Meskipun menghadapi beberapa
kendala, mereka akhirnya berhasil membuktikan bahwa fungi (jamur) entomopatogen lebih
efektif dalam membunuh nyamuk. Selain nyamuk dewasa, aplikasi
dari fungi (jamur) entomopatogen ini juga dapat digunakan ke larva nyamuk
dengan cara di tuang ke dlm air.
Tim
penelitian ini berharap hasil dari
penelitian mereka bisa dijadikan produk dan berguna di masyarakat.
“Untuk saat ini kami ingin mencoba penelitian lebih lanjut agar produk
dan
penelitiannya bisa diterima di
masyarakat,” tutup Ahmad. (Fadlina)