Oleh: Ahmad Sulaiman (Gubernur BEM FMIPA Unila)
Sejak munculnya reformasi hingga tragedi ‘98 sudah menjadi cukup bukti bahwasanya pemuda merupakan aktor penting dari setiap perubahan wajah bangsa ini. Hampir semua kalangan mengetahui sepak terjang pemuda beberapa dekade terakhir. Pembicaraan mengenai semangat dan pola kepemimpinan pemuda pun sudah menjadi hal yang lumrah disetiap kalangan. Banyak sejarah yang sudah diukir oleh pemuda di negeri ini, Bahkan bisa dikatakan Indonesia merdeka karena pemuda.
Sudah banyak nama-nama besar pemuda terdahulu seperti, Bung Tomo, Sukarni, Wikana, Chaerul Saleh dan lain-lain. Mereka telah membuat harum nama besar pemuda di negeri ini. Dewasa ini, besar dan harumnya reputasi pemuda mulai tercoreng oleh tindakan para pemuda itu sendiri. Tauran, narkoba, pencurian, premanisme dan arogansi pemuda dan lainnya telah mencoreng reputasi pemuda saat ini. Pemuda yang dahulunya merupakan tempat berlindung dan sahabat bagi masyarakat, kini sebagian besar telah berubah menjadi momok bahkan musuh bagi mereka. Arogansi dan kebebasan berekspresi yang disalahgunakan serta emosional yang tinggi telah membuat para pemuda lebih cenderung untuk mementingkan kepentingan kelompok dan melupakan hal penting tentang kebebasan dimana setiap orang juga mempunyai kebebasan yang sama.
Lihat saja geng-geng motor yang ada daerah Bandung, mereka mulai bertindak diluar batas. Para pelajar di kota-kota besar seperti Jakarta, Jogja, Medan dan sebagainya yang sepertinya sudah biasa menjadikan tauran sebagai tradisi kelompok mereka atau malah tragedi September 2011 yang terjadi di lingkungan kampus Universitas Lampung. lalu muncul sebuah pertanyaan, tindakan srategis apa yang harus kita lakukan untuk menanggapi masalah ini ?
“Ikut dalam barisan pemuda yang terus-menerus menghibur diri mereka dan bernostalgia dengan mengingat-ingat serta mengenang nama-nama besar dari tokoh pemuda terdahulu tapi tidak melakukan tindakan pasti untuk mencontohnya kah? Terbawa arus dalam permasalahan sosial dan ikut dalam barisan penghacur reputasi pemuda yang sudah keropos saat ini ? atau bertindak sebagai agen perubahan dengan memberi manfaat positif dalam setiap keberadaan dan tindakan kita sebagai pemuda masa depan bangsa kepada masyarakat dan bangsa ini ?”
Kita sebagai mahasiswa, yang telah diberikan kelebihan untuk dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi daripada kawan-kawan kita yang kurang beruntung lainnya, seharusnya dengan kelebihan ini dan semangat serta idealisme dari jiwa pemuda itu sendiri kita bisa lebih memahami dan memaknai permasalahan yang tumbuh saat ini. Dengan berorganisasi dan ikut dalam lembaga kemasyarakatan lainnya merupakan suatu cara yang efektif untuk kita para penerus bangsa dapat lebih memahami dan memaknai hakekat hidup yang sebenarnya.
Semoga tulisan singkat ini dapat menjadi sebuah referensi berpikir kita bersama.
Jaya Indonesia, Salam Pemuda dan Hidup Mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar