Universitas Lampung (Unila) memberikan fasilitas berupa beasiswa untuk mahasiswa yang masih aktif studi. Dua dari beasiswa yang banyak diminati oleh mahasiswa FMIPA adalah Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dan Peningkatan Prestasi Akademik (PPA).
Ada terobosan baru yang ditawarkan Dr. Tugiono M.Si. Ph.D., selaku Pembantu Dekan III FMIPA Unila demi meratakan kuota penerimaan beasiswa ini. “Proses seleksi beasiswa akan dilakukan dengan bantuan masing-masing jurusan. Sesuai dengan kesepakatan dalam pertemuan seluruh PD III di Unila.“
Keputusan ini diambil setelah dilakukannya diskusi dan jurusan bersedia untuk menjadi tim penyeleksi. Lalu diberikan Surat Keputusan (SK) kepada setiap tim di masing-masing jurusan.
Tugiono menjelaskan bahwasannya ketika penyeleksi beasiswa dari setiap jurusan sudah terbentuk, pihak jurusan akan diberikan kepercayaan penuh untuk menyeleksi setiap berkas yang masuk. Mengingat bahwa jurusan lebih dekat dan mengetahui mahasiswa yang layak untuk mendapatkan beasiswa ini.
Setelah semua berkas terkumpul, akan dilakukan seleksi rangking dengan kriteria tertentu. Setelah di verifikasi, berkas akan dikumpulkan ke dekanat untuk dikirim ke rektorat.
“Iya benar, dari masing-masing jurusan telah dibentuk tim penyeleksi beasiswa, Matematika juga,” sambut hangat Amanto, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Matematika.
Hal ini adalah langkah awal untuk pemerataan dalam penerimaan beasiswa di FMIPA. Selain itu, untuk mengurangi kelemahan atau kecurangan dalam pemberian beasiswa. Akan ada evaluasi dari kebijakan ini apalagi MIPA adalah fakultas pertama yang menerapkannya. Namun, masih ada mahasiswa yang belum mengetahui proses ini, dan masih mengeluhkan proses yang ada. Hal ini diungkapkan oleh Tugiyono.
Ada beberapa persyaratan baru yang ditambahkan untuk beasiswa BBM dan PPA, diantaranya piagam/sertifikat/surat keputusan prestasi Non-Kompetitif berupa jabatan terakhir dalam organisasi kemahasiswaan tingkat Universitas/Fakultas, dan sertifikat telah mengikuti Karya Wisata Ilmiah (KWI) bagi mahasiswa angkatan 2011 dan 2012.
Ada satu timbangan khusus untuk mahasiswa yang ikut perpanjangan beasiswa BBM. Mulai 2013, mahasiswa yang ikut perpanjangan BBM hanya mahasiswa yatim.
Menurut Pandya Panditatwa (Ilmu Komputer 2011) Proses pendaftaran beasiswa di FMIPA sudah cukup baik. Mulai dari penyelenggara sampai pihak dekanat yang melayani permintaan berkas. “ Sudah paslah. Kalau sulit si tidak, agak lama diantrian aja. Soalnya kan yang daftar banyak jadi persyataran tidak bisa diambil dalam sehari,“ ujar cowok yang menyukai bidang fotografi ini.
Senada dengan Pandya, Ahmad Antoni (Matematika 2011) turut bersuara mengenai proses beasiswa di FMIPA . “Udah enak kok, permintaan berkas yang ada di Dekanat. Cuma memang ada yang kurang dipublikasi. Seharusanya tidak hanya didekanat dan jurusan info ditempel. Tapi juga diberikan disetiap Lembaga Kemahasiswaan (LK) di MIPA. Pasti akan lebih menyeluruh infonya,“ sarannya.
Tahun ini ada 363 berkas pendaftaran beasiswa yang masuk dari seluruh jurusan yang ada di FMIPA. Yang kemudian akan diseleksi dan dibagi rata dari 5 jurusan yang ada. Ketika ditanya terkait kecurangan oleh kru Natural. Tugiyono menjawab, “Bila ada keganjilan dalam penerimaan beasiswa maka siapapun yang melihat agar melaporkan ke Dekanat,” tuturnya menutup wawancara. (Sigit/Arik/Andri/Joko)