Selasa, 26 Maret 2013

Jurusan Miliki Hak untuk Seleksi Beasiswa BBM dan PPA

“Ini adalah terobosan baru, dan MIPA fakultas pertama yang menjalankannya,” ujar Drs. Tugiono M,Si. Ph.D., selaku Pembantu Dekan III FMIPA Unila (1/3).


Universitas Lampung (Unila) memberikan fasilitas berupa beasiswa untuk mahasiswa yang masih aktif studi. Dua dari beasiswa yang banyak diminati oleh mahasiswa FMIPA adalah Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dan Peningkatan Prestasi Akademik (PPA).

Ada terobosan baru yang ditawarkan Dr. Tugiono M.Si. Ph.D., selaku Pembantu Dekan III FMIPA Unila demi meratakan kuota penerimaan beasiswa ini. “Proses seleksi beasiswa akan dilakukan dengan bantuan masing-masing jurusan. Sesuai dengan kesepakatan dalam pertemuan seluruh PD III di Unila.“

Keputusan ini diambil setelah dilakukannya diskusi dan jurusan bersedia untuk menjadi tim penyeleksi. Lalu diberikan Surat Keputusan (SK) kepada setiap tim di masing-masing jurusan.


Tugiono menjelaskan bahwasannya ketika penyeleksi beasiswa dari setiap jurusan sudah terbentuk, pihak jurusan akan diberikan kepercayaan penuh untuk menyeleksi setiap berkas yang masuk. Mengingat bahwa jurusan lebih dekat dan mengetahui mahasiswa yang layak untuk mendapatkan beasiswa ini.

Setelah semua berkas terkumpul, akan dilakukan seleksi rangking dengan kriteria tertentu.  Setelah di verifikasi, berkas akan dikumpulkan ke dekanat untuk dikirim ke rektorat. 

“Iya benar, dari masing-masing jurusan telah dibentuk tim penyeleksi beasiswa, Matematika juga,” sambut hangat Amanto, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Matematika.

Hal ini adalah langkah awal untuk pemerataan dalam penerimaan beasiswa di FMIPA. Selain itu, untuk mengurangi kelemahan atau kecurangan dalam pemberian beasiswa. Akan ada evaluasi dari kebijakan ini apalagi MIPA adalah fakultas pertama yang menerapkannya. Namun, masih ada mahasiswa yang belum mengetahui proses ini, dan masih mengeluhkan proses yang ada. Hal ini diungkapkan oleh Tugiyono.

Ada beberapa persyaratan baru yang ditambahkan untuk beasiswa BBM dan PPA, diantaranya piagam/sertifikat/surat keputusan prestasi Non-Kompetitif berupa jabatan terakhir dalam organisasi kemahasiswaan tingkat Universitas/Fakultas, dan sertifikat telah mengikuti Karya Wisata Ilmiah (KWI) bagi mahasiswa angkatan 2011 dan 2012.

Ada satu timbangan khusus untuk mahasiswa yang ikut perpanjangan beasiswa BBM. Mulai 2013, mahasiswa yang ikut perpanjangan BBM hanya mahasiswa yatim.

Menurut Pandya Panditatwa (Ilmu Komputer 2011)  Proses pendaftaran beasiswa di FMIPA sudah cukup baik. Mulai dari penyelenggara sampai pihak dekanat yang melayani permintaan berkas. “ Sudah paslah. Kalau sulit si tidak, agak lama diantrian aja. Soalnya kan yang daftar banyak jadi persyataran tidak bisa diambil dalam sehari,“ ujar cowok yang menyukai bidang fotografi ini.

Senada dengan Pandya, Ahmad Antoni (Matematika 2011) turut bersuara mengenai proses beasiswa di FMIPA . “Udah enak kok, permintaan berkas yang ada di Dekanat. Cuma memang ada yang kurang dipublikasi. Seharusanya tidak hanya didekanat dan jurusan info ditempel. Tapi juga diberikan disetiap Lembaga Kemahasiswaan (LK) di MIPA. Pasti akan lebih menyeluruh infonya,“ sarannya.

Tahun ini ada 363 berkas pendaftaran beasiswa yang masuk dari seluruh jurusan yang ada di FMIPA. Yang kemudian akan diseleksi dan dibagi rata dari 5 jurusan yang ada. Ketika ditanya terkait kecurangan oleh kru Natural. Tugiyono menjawab, “Bila ada keganjilan dalam penerimaan beasiswa maka siapapun yang melihat agar melaporkan ke Dekanat,” tuturnya menutup wawancara. (Sigit/Arik/Andri/Joko)


Ganggu Kebersihan, Mahasiswa Dilarang Berjualan



Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung (FMIPA Unila) mengambil sebuah kebijakan baru berupa larangan berjualan bagi mahasiswa di sekitar fakultas yang dikeluarkan langsung oleh Pembantu Dekan II, Dr. Netti Herawati, M.Si.

Beberapa mahasiswa sempat menyayangkan kebijakan ini yang selalu dikait-kaitkan ­dengan ketiadaan kantin. ­“Sangat membantu mahasiswa yang belum sarapan sembari menunggu jam kuliah. Apalagi lokasi kantin yang bukan berada di FMIPA dan  jauh membuat waktu tidak efektif,” ujar Wekky Eldy ketika diwawancarai, Rabu (27/2) lalu. Mahasiswa Biologi 2010 ini juga masih mengharapkan adanya solusi berupa tempat yang layak untuk tempat berjualan bagi mahasiswa.


Menurut Dekan FMIPA Prof. Suharso, Ph.D., pada dasarnya kebijakan ini telah ditetapkan sejak beberapa tahun lalu sehingga kebijakan kali ini seharusnya ­hanyalah penegasan kembali kepada mahasiswa.

Ia juga menambahkan bahwasannya pemandangan barang dagangan yang dititipkan di depan gedung-gedung sebenarnya sudah terjadi sebelum kantin ditiadakan. Sadar atau tidak, mau tidak mau mahasiswa sebisanya menyadari bahwa hal ini memang ­mengganggu keindahan disekitar area gedung karena terlihat kumuh.

Salah satu mahasiswa yang menitipkan ­dagangannya di depan Laboratorium Biologi (LB) 2 adalah Aini. Ia mengakui ketidaklayakkan berjualan di depan gedung perkuliahan bahkan ­laboratorium. Akan tetapi, menurut Aini tindakannya untuk berjualan di depan laboratorium bukan hanya sekadar memperoleh penghasilan semata, melainkan aplikasi dari pembelajaran kewirausahaan yang diperoleh mahasiswa. “Seharusnya pihak dekanat memberikan fasilitas kepada kami untuk melanjutkan bisnisnya supaya kami lebih mandiri,” ujar mahasiswi Biologi 2011 ini.

Alasan berjualan yang dikait-kaitkan dengan ketiadaan kantin dianggap kurang inisiatif oleh Gubernur BEM FMIPA, Ahmad Sulaiman (Fisika 2009). Menurut Sule, sapaan akrabnya, mahasiswa seharusnya lebih berkonsentrasi terhadap kegiatan akademiknya, bukan masalah makanan. Meskipun makan adalah hal yang juga penting untuk diperhatikan, mahasiswa diharap bersabar untuk memberdayakan kantin di luar fakultas.

Sutrisno, penjaga gedung LB 2 juga menjelaskan bahwa ­larangan berjualan di area gedung tempat belajar mengajar itu bagus karena mengganggu pemandangan. Selain itu, di sekitar lingkungan FMIPA semakin banyak ditemukan sampah kemasan.

Menurut penuturannya, pedagang yang berjualan sebenarnya sudah menjaga kebersihan, namun pembelilah yang kurang mengindahkan masalah membuang sampah ini. Akan tetapi, setelah kebijakan ini dipertegas kembali 20 Desember lalu, Sutrisno mengakui bahwa sampah kemasan di sekitar gedung semakin berkurang.

Sejak kebijakan ini dicetuskan dari pihak dekanat, pihak DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) FMIPA mengaku tidak mendapat keluhan apapun terkait ­larangan berjualan bagi mahasiswa. Ketua DPM, Afdi Patria (Ilkom 2009) menjelaskan bahwa dalam sebuah kebijakan, adanya pro dan kontra adalah suatu kewajaran. “Lagipula, mahasiswa seharusnya punya inisiatif lain ­seperti menitipkan dagangannya di UKM atau LK di FMIPA. Kalau memang ingin, mereka bisa mengusulkan untuk dibuat ­pengelolaan sendiri dan tentunya itu bisa diusahakan,” ujar Afdi.

Suharso menambahkan banyaknya mahasiswa yang menitipkan barang dagangannya baik di depan gedung jurusan ataupun laboratorium akan memicu ketidaktertiban fakultas. Semakin banyak mahasiswa berjualan akan membuat pedagang dari luar masuk tanpa izin ke FMIPA. Hal ini dianggap mengganggu ketertiban, menyalahi sistem yang ada.

“Akan lebih susah menertibkan pedagang dari luar. Kalau ­dibiarkan saja akan semakin banyak dan mengaturnya akan jauh lebih ribet. Lagipula, saya yakin mahasiswa kita ini cerdas-cerdas sekadar mengatasi situasi seperti ini,” ujar dosen kimia ini ketika ditemui di ruangannya, Jumat (1/3).(Fajrin/Alfi/Umi)

Semarak Dies Natalis Matematika



Dengan mengusung tema “Menciptakan Generasi Matematika Sebagai Upaya Penyelesaian Masalah Dalam Kehidupan Nyata” maka Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung (FMIPA Unila) kembali menggelar Dies Natalis Matematika ke-14 (Dinamika XIV).

Acara tahunan yang akan dilaksanakan pada 9-10 Maret lalu ini dimeriahkan dengan Olimpiade Matematika, Bazar, Pelatihan Guru Pembimbing (PGP), lomba mewarnai, dan lomba Win One (Who Is Number One).

Olimpiade Matematika yang diperuntukkan bagi pelajar SD, SMP, dan SMA ini  memperebutkan piala bergilir rektorat yang sebelumnya diraih oleh SMAN 2 Bandar Lampung, SMP Xaverius,dan SD Kartika 25. Kita ada beberapa event. Tapi karena FMIPA itu fakultas eksak, jadi kita lebih fokus ke kegiatan olimpiadenya,” ungkap Eko Parias selaku koordinator acara (4/3).

Juara olimpiade matematika pada Dinamika XIV kali ini berhasil diraih oleh Albertus Djauhari Djohan dari SMA Fransiskus Bandarlampung, Gabriel Powericho Luo Daely dari SMP Fransiskus Tanjung Karang, dan Beta Miftahul Falah dari SDN 1 Pringsewu Selatan.

Guru pembimbing yang menemani siswanya mengikuti Pelatihan Guru Pembimbing (PGP). Dalam pelatihan ini, para guru pembimbing diberi materi oleh dosen matematika Dra.Wamiliana, Msc. Ph.D,  Dr. Warsono, Ph.D dan Amanto, S.Si., M.Si. untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya agar bisa membimbing anak didiknya untuk mengikuti olimpiade tahun depan. “Dengan adanya kegiatan ini semoga bisa meningkatkan kreativitas guru dalam pengajaran materi dan soal olimpiade,” ujar Ahmad Antoni Mahasiswa Matematika’11 selaku koordinator.

Ada hal baru di Dinamika XIV, diantanya lomba mewarnai untuk TK/PAUD dan Win One yang terbuka untuk umum. Joko Rudianto selaku koordinator Win One juga mengungkapkan bahwa selain untuk memperkenalkan Himatika kepada masyarakat umum, acara ini juga diharapkan dapat menghibur sekaligus memeriahkan Dies Natalis Jurusan Matematika. “Acaranya bagus, kalo bisa di adakan terus  karena pelajaran yang ditanyakan pun umum jadi disini kita gak harus pinter” ungkap Rita pemenang lomba Win One.

Kendala utama kegiatan ini yaitu dana dan waktu dari panitia yang masih banyak kegiatan lainnya selain dalam perkuliahan.“Harapan kita bersama, acara ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar, serta apa yang menjadi tujuan kita semuanya dapat tercapai, dan selalu terjadi peningkatan kuantitas maupun kualitas terhadap olimpiade dan acara-acara  berikutnya,” tutup Miftah mengakhiri wawancara (5/3).(Irsan/Rani/Sepria).  


DAFTAR JUARA LOMBA OLIMPIADE MATEMATIKA  

OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SD
JUARA
NAMA
SEKOLAH
1
Beta Miftahul Falah
SDN 1 Pringsewu Selatan
2
Yoanda S. Biantoro
SD Xaverius 3 Bandar Lampung
3
Brian Tedjakesuma
SD Pelita Bangsa
Harapan 1
Ruth Agita Husana Barus
SD Fransiskus 2 Bandar Lampung
Harapan 2
Nisrina Athirah Thifal
SD Dharma Bangsa
OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMP
JUARA
NAMA
SEKOLAH
1
Gabriel Powericho Luo Daely
SMP Fransiskus Tanjung Karang
2
Muhammad Mara Ikhsan
SMPN 2 Bandar Lampung
3
Vincatius Indra Sulaiman
SMA Xaverius 1 Bandar Lampung
Harapan 1
Sabila Hadinnisa
SMPN 4 Metro
Harapan 2
Fabiola Ratna Denta Wati
SMP Xaverius 4 Bandar Lampung
OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMA
JUARA
NAMA
SEKOLAH
1
Albertus Djauhari J
SMA Fransiskus Bandar Lampung
2
Albert Pratama
SMAN 2 Bandar Lampung
3
Theodorus Jonathan W
SMA Fransiskus Bandar Lampung
Harapan 1
Achmad Rafiq A
SMAN 2 Bandar Lampung
Harapan 2
Fadil Wiguna
SMA N 1 Metro

Tingkatkan Kualitas Hidup Melalui Olahraga

Doc. Balai Pelatihan Kesehatan Semarang   Tingkatkan Kualitas Hidup Melalui Olahraga Men sana in Corpore Sano , istilah ini memiliki arti ya...