Olimpiade Kimia Indonesia (OKI) merupakan salah satu
dari serangkaian acara Chemistry Expo yang diadakan setiap tahunnya oleh
HIMAKI. Seperti namanya, OKI yaitu Olimpiade Kimia Indonesia yang seharusnya
mencakup se-Indonesia, namun pada kenyataannya acara ini baru mencakup wilayah
se-Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan).
Meski hanya mencakup wilayah Sumbagsel, namun peserta
acara ini telah mencapai 125 peserta dari kalangan siswa/siswi SMA. Kompetisi
ini menggunakan sistem rayon, terdapat 5 rayon pada proses penyisihan tahap pertama,
terdiri dari Bandar Lampung, Lampung Tengah, Metro, Pringsewu, Lampung Barat
dan Kotabumi.
Tahap pertama sebelumnya telah dilaksanakan pada
tanggal 12 Agustus dengan sistem seleksi disetiap rayon untuk diambil 40 besar,
kemudian tahap kedua dan ketiga dilaksanakan pada hari yang sama 26 Agustus
untuk diambil 7 besar, kemudian diuji untuk mendapat juara 1, 2, dan 3. Pada
tahap ketiga seleksi ini dilakukan dengan memberikan ujian soal esai yang
kemudian dipresentasikan didepan dosen dibidangnya untuk dinilai secara
langsung.
“Tujuan diadakannya OKI yang pertama adalah kami ingin
membantu mengembangkan pengetahuan dan potensi para pelajar SMA yang ada di
daerah Lampung dengan berkompetisi dibidang ilmu pengetahuan Kimia, dan juga
sebagai ajang latihan persiapan OSN yang nanti akan diadakan, sekaligus
mempromosikan jurusan kami” ungkap Tria
Prabowo selaku ketua pelaksana acara tersebut yang juga menjabat sebagai Kepala
Bidang Sosial Masyarakat (SosMas) HIMAKI.
“Sebenarnya acara ini terkendala pada peserta. Peserta
yang terdaftar saat ini hanya berasal dari Lampung. Hal ini terjadi, karena
kesalahan waktu publikasi yang bertepatan dengan Masa Orientasi Siswa, serta
pergantian pengurus (re-organisasi) di sekolah-sekolah luar Lampung tersebut”
lanjut mahasiswa kimia angkatan 2015 tersebut.
”Harapan saya OKI kedepannya bisa dikembangkan lagi
dalam cakupan yang lebih luas, tidak hanya Sesumbagsel, namun seperti namanya
se-Indonesia” ujar Tria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar