Hasil seleksi Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP) Universitas Lampung 2018 kini sudah dapat di cek di alamat web berikut :
http://simanila.unila.ac.id/hasil-seleksi-simanila-paralel-pmpap-dan-simanila-jalur-prestasi-khusus-tahun-2018/
Jumat, 27 Juli 2018
Selasa, 24 Juli 2018
Pembukaan KKN Kebangsaan 2018, Rektor Unila : Mahasiswa Akan Ditempatkan di 92 Desa
![]() |
Pembukaan KKN Kebangsaan 2018 |
Universitas
Lampung menggelar acara Pembukaan KKN Kebangsaan 2018 di Gedung Bagas Raya,
Bandar Lampung pada Senin (23/07). Acara yang mengangkat tema “Merajut
Kebersamaan dan Kesamaan dalam Kebhinekaan (Piil Pesenggiri)” ini
menghadirkan Zulkifli Hasan selaku Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia (MPR RI) dan Zulpakar selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung sebagai keynote speaker. Acara ini dimulai pukul 08.30 WIB
hingga pukul 12.00 WIB yang dihadiri oleh mahasiswa yang mengikuti KKN
Kebangsaan, KKN Tematik, dan KKN Reguler.
Dalam
sambutannya, Hasriadi Mat Akin selaku Rektor Universitas Lampung menyatakan bahwa
KKN Kebangsaan tahun ini diikuti oleh 641 mahasiswa terbaik dari 55 perguruan
tinggi di seluruh Indonesia. Selain itu, Hasriadi mengatakan bahwa Unila sebagai tuan rumah KKN Kebangsaan 2018 juga mengirim
sebanyak 3.200 mahasiswa KKN Reguler dan KKN Tematik bersama dengan BNP2TKI, PUPM,
KKN PPM, dan Desa Binaan.
“Peserta
KKN kali ini benar-benar berasal dari Sabang sampai Merauke. Para peserta KKN
kali ini akan ditempatkan di 92 desa,” jelas Hasriadi. Adapun 92 desa yang
menjadi lokasi kegiatan KKN tahun ini berada di Kabupaten Tanggamus (32 desa), Kabupaten Tulang
Bawang Barat (28 desa), dan Kabupaten Lampung Timur (32 desa).
Mahasiswa
KKN Kebangsaan akan mengikuti kegiatan pelatihan pada Selasa (24/07) dan Rabu (25/07)
di Lanal Lampung. Setelah itu mahasiswa KKN Kebangsaan akan
diantar ke lokasi pengabdian dan mulai melaksanakan kegiatan pada Kamis (26/07)
dan kembali lagi ke Unila pada Sabtu (25/08). (Nadya)
Senin, 23 Juli 2018
Keren! Mahasiswa FMIPA Unila Basmi Nyamuk dengan Jamur
Bertujuan untuk membantu
program pemerintah dalam menghadapi masalah demam berdarah, kali ini mahasiwa FMIPA
Unila menggunakan cara yang berbeda dalam membasmi nyamuk Aedes aegypti.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang terdiri dari Supiyanto, Ahmad
Nuril Huda, dan Wuri Artika Sari ini membuat pembasmi nyamuk dengan menggunakan
jamur yang bersifat kebal terhadap nyamuk. Produk ini juga tidak menimbulkan
residu, mengingat selama ini pembasmi nyamuk yang digunakan
oleh kebanyakan masyarakat adalah pemberantasan dengan cara pengasapan dan 3M.
Tim PKM mahasiswa yang berasal dari
Jurusan Biologi ini menciptakan pembasmi nyamuk dari
bahan fungi (jamur) entomopatogen sebagai insektisida alami dalam mengendalikan nyamuk Aedes
aegypti. "Kami ingin mencoba membasmi demam berdarah dengan cara yang berbasis biologis
dan ramah lingkungan,” jelas Ahmad
Nuril Huda, salah satu anggota tim PKM ini, “Kami tidak
menggunakan bahan kimia, tetapi dari bahan organic. Bahannya berasal dari
fungi yang kita peroleh dari nyamuk yang mati." lanjutnya saat diwawancarai reporter Natural pada Sabtu (21/07).
Penelitian
ini dilakukan selama empat bulan sejak April hingga Juli 2018 di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Unila dibawah
bimbingan Bambang Irawan selaku salah
satu dosen di Jurusan Biologi. Proses penelitian ini dimulai dari persiapan
alat dan bahan, terutama mendapatkan isolat fungi (jamur) entomopatogen dari
nyamuk Aedes aegypti untuk ditumbuhkan.
Dalam prosesnya pun bukan
tanpa kesulitan. Yang paling menghambat dalam penelitian ini adalah ketika jamur yang
ditumbuhkan mengalami kontaminasi sehingga menyebabkan proses uji jadi terhambat.
Bagi mereka, untuk memperoleh hasil yg memuaskan tidaklah mudah, karena harus bermain-main dengan jamur yang berukuran mikroskopik. Meskipun menghadapi beberapa
kendala, mereka akhirnya berhasil membuktikan bahwa fungi (jamur) entomopatogen lebih
efektif dalam membunuh nyamuk. Selain nyamuk dewasa, aplikasi
dari fungi (jamur) entomopatogen ini juga dapat digunakan ke larva nyamuk
dengan cara di tuang ke dlm air.
Tim
penelitian ini berharap hasil dari
penelitian mereka bisa dijadikan produk dan berguna di masyarakat.
“Untuk saat ini kami ingin mencoba penelitian lebih lanjut agar produk
dan
penelitiannya bisa diterima di
masyarakat,” tutup Ahmad. (Fadlina)
Minggu, 15 Juli 2018
Jadwal Pembayaran UKT Mahasiswa Unila TA 2018/2019
Pembayaran UKT Mahasiswa Universitas Lampung untuk semua Program/Jalur Masuk dimulai sejak tanggal 16 Juli 2018 sampai 10 Agustus 2018. Untuk jadwal akademik lainnya dapat dilihat di Kalender Akademik Universitas Lampung TA 2018-2019 berikut ini.
Sabtu, 07 Juli 2018
Susu Kental manis : Aman atau Tidak?
![]() |
Susu kental manis (SKM) menurut hasil pemeriksaan BPOM tidak mengandung susu (Dok. Google) |
Beredarnya kabar tentang susu kental manis (SKM) yang faktanya jauh berbeda dengan persepsi masyarakat saat ini, telah membuat pro dan kontra antara menganggap SKM masih aman dikonsumsi atau tidak. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menyatakan bahwa SKM sama sekali tidak mengandung susu.
“Karena memang SKM itu bukan susu, karena tidak dihasilkan
dari hewan apapun,” jelas Thusy Eka Putri selaku peneliti dari BPOM Lampung, “Basic-nya
susu itu dihasilkan dari makhluk hidup seperti sapi dan kambing yang susunya
diperah, kemudian ada yang dipasteurisasi, disterilisasi, dibuat bubuk, tapi
kalo SKM ini tidak begitu,” lanjutnya. Thusy juga mengatakan bahwa hal ini
sudah terbukti lewat analisis dan kajian dari BPOM pusat bahwa tidak ada SKM
yang mengandung susu.
Untuk mengatasi ini, BPOM telah mengeluarkan Surat Edaran
(SE) tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya yang isinya
melarang produsen, importir, dan
distributor SKM untuk menampilkan label dan iklan SKM dengan model anak-anak
berusia di bawah 5 tahun. Selain itu, menggunakan visualisasi gambar susu cair
atau susu dalam gelas yang disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi
sebagai minuman juga dilarang untuk digunakan dalam label dan iklan SKM. Hal
ini untuk merubah persepsi masyarakat bahwa SKM tidak boleh dianggap sama
dengan susu pada umumnya.
Glukosa memang benar menjadi sumber energi untuk manusia,
termasuk glukosa yang terkandung dalam SKM. Glukosa tidak berbahaya untuk
dikonsumsi, namun jika berlebihan bisa berdampak buruk terutama bagi anak-anak.
“Kalau sampai ada orangtua yang menganggap SKM itu punya
khasiat dan manfaat yang sama seperti susu, ini bahaya. Karena kalau kita
mengonsumsi glukosa berlebihan, termasuk si SKM ini, bisa kena over-glucose,
penyebab diabetes,” terang Thusy, “Kita tidak melarang produk SKM, tetapi
mengatur terkait labelnya iklan dan saran penyajiannya yang harus dibenahi.
Karena ini penyebab kelirunya persepsi masyarakat terhadap SKM yang
menganggapnya sama dengan jenis susu lainnya, padahal tidak,” lanjutnya. (Nadya)
Langganan:
Postingan (Atom)
Menuju Kancah Internasional, FMIPA Unila Torehkan Prestasi di Berbagai Bidang
Dok. Natural Rapat Luar Biasa Senat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) dalam rangka Dies Na...

-
Doc.Natural Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) berencana melaksanakan kegiatan pertemuan tata...
-
Sumber : Liputan6.com Matematika merupakan ilmu yang banyak memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti hal nya dalam per...
-
Doc. freepik.com Saat ini siswa/i kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) mungkin hampir sebagian besar telah memutuskan pilihannya untuk ber...