![]() |
Dokumentasi klikfisika.com |
Pertama kalinya para peneliti
seperti Prof Zhou dan teman-teman telah menemukan bahwa meredam memar dengan es
dapat memperlambat penyembuhan, karena mencegah pelepasan hormon kunci
perbaikan. Penemuan ini mengesampingkan kearifan konvensional yang mengatakan
bahwa pembengkakan mesti dikontrol untuk mendorong penyembuhan dan mencegah
rasa sakit.
Penelitian tersebut di publikasikan
di jurnal Biologi Eksperiment Federation
of American Societies menunjukkan bahwa peradangan otot setelah cedera akut
sangat penting bagi perbaikan. Profesor Lan Zhou beserta para koleganya di
Pusat Penelitian Neuroinflamasi di
Klinik Cleveland yang berlokasi di
Ohio menemukan bahwa sel-sel yang meradang menghasilkan tingkat tinggi hormon
yang disebut insulin-like growth factor-1
(IGF-1) yang secara signifikan meningkatkan rasio regenerasi otot. Dikutip dari
Telegraph, Selasa (26/10/2010).
Dalam penemuannya, para
peneliti membuktikan hal tersebut dengan percobaan dua kelompok tikus. Kelompok
pertama secara genetik di rekayasa agar mereka tidak dapat membentuk respons
peradangan ke bagian cedera. Kelompok kedua dalam kondisi normal. Semua tikus
kemudian disuntik dengan Barium Klorida
untuk menyebabkan cedera otot. Hasil yang di dapat adalah kelompok tikus pertama
tidak sembuh, tetapi tubuh tikus-tikus kelompok kedua memperbaiki cedera
tersebut.
"Kami berharap bahwa
penemuan kami mendorong penelitian lanjut untuk membedah fungsi berbeda yang
diperankan oleh peradangan jaringan dalam latar klinis, agar kita bisa
menggunakan pengaruh positifnya dan mengontrol pengaruh negatif peradanga
jaringan" tutup Prof Zhou.
Dilansir dari utamanews.com
Penulis : Aniisah Nurfaizah S.
Oke #masih diminta
BalasHapus