Hari Pers Nasional
ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985, dimana Presiden
Soeharto yang sedang menjabat sebagai Kepala Negara saat itu menjelaskan bahwa
dalam mengembangkan kehidupan Pers Nasional Indonesia sebagai pers yang bebas
dan bertanggung jawab berdasarkan Pancasila, maka perlu menetapkan tanggal 9
februari sebagai Hari Pers Nasional. Akan tetapi, sebelum ditetapkanya
keputusan tersebut Hari Pers Nasional sudah dibahas dalam kongres ke-28
Persatuan Wartawan Indonesia pada 1978 guna menghargai peran serta eksistensi
pers secara nasional maka digagaskan suatu hari khusus guna memperingatinya.
Pada tanggal 19 februari 1981 melalui sidang pers ke-21 Dewan Pers, gagasan
tersebut disetujui oleh dewan pers dan akan diajukan kepada Pemerintah.
Hal yang
melatarbelakangi adalah terbentuknya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) pada tanggal 9 februari 1946 yang merupakan peristiwa bersejarah bagi
pers nasional Indonesia. PWI terbentuk ditengah-tengah gejolak dalam
mempertahankan NKRI dari ancaman kembalinya penjajah di tanah air ini, dimana
peran wartawan sangat penting dalam menyerukan suara perjuangan bangsa menolak
menjadi negara boneka melawan pers penjajah yang selalu berusaha memberi
pengaruh pada masyarakat.
Pada masa pergerakan
PWI memiliki dua peran yaitu sebagai aktivis pers yang bertugas dalam
pemberitaan guna menyadarkan masyarakat pentingnya atas kesadaran nasional
serta sebagai aktivis politik dalam melawan penjajahan bangsa. Tugas pers saat
itu sangatlah penting terutama dalam menyadarkan masyarakat bahwa negara kita
belum sepenuhnya merdeka masih ada penjajah yang ingin meguasai Indonesia.
Mengajak masyarakat untuk ikut serta
dalam memerdekan Indonesia secara penuh bukan perkara mudah kareana pada saat
itu pers asing dan pers penjajah juga memberikan pengaruh yang menyesatkan
peikitan masyarakat.
Pers dari masa ke masa
telah banyak mengalami pasang surutnya mulai dari dibatasi oleh kolonialisme
hingga dibungkamnya kebebasan bersuara, namun semua itu tidak menyusustkan
mental para wartawan dan jurnalis dalam menyerukan suaranya guna mempertahankan
kedualatan dan itegritas bangsa Indonesia. Selain untuk meghormati kehidupan
perjuangan pers nasional yang berperan aktif dalam perjuangan sejarah Indonesia
diharapkan dengan diperingatinya hari pers nasional para insan pers serta
masyarakat mampu bergerak aktif dalam menulis serta menyuarakan pendapatnya
guna mewujudkan cita-cita bangsa. (Faridatun)
Disuruh buka Ama "Abdullah" , lanjutkan, makin tebar kebermanfaatan
BalasHapus