Usai Perpanjangan Pengumpulan Berkas Pemira, Pansus Tolak Permohonan Salah Satu Pendukung
Lobi dilakukan pendukung dari Adin-Dimaz dengan anggota pansus yang menjaga pintu, Abdul (Fisika 2018) dan Syahrul (Kimia 2018). (Doc. Nat...

https://www.naturalunila.com/2019/11/usai-perpanjangan-pengumpulan-berkas.html
![]() |
Lobi dilakukan pendukung dari Adin-Dimaz dengan anggota pansus yang menjaga pintu, Abdul (Fisika 2018) dan Syahrul (Kimia 2018). (Doc. Natural) |
Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Raya (Pemira) FMIPA Unila
memperpanjang pengumpulan berkas bakal Calon Gubernur (Cagub), Calon Wakil
Gubernur (Cawagub), dan Anggota (Dewan Perwakilan Mahasiswa) DPM FMIPA periode
2020. Senin (25/11), di sekretariat Pansus Pemira Lantai 2 gedung pascasarjana.
Berdasarkan pantauan dari reporter Natural Unila, Pukul 16.00
WIB Pansus Pemira sudah menutup pintu sekretariat yang menandakan telah
ditutupnya pengumpulan berkas bagi bakal Cagub, Cawagub, dan Anggota DPM FMIPA
periode 2020.
Namun keadaan di luar sekretariat sempat ramai karena
pendukung dari salah satu cagub-cawagub (Adinda- Dimaz) ingin memberikan materai
kepada rekannya, Adinda Rizky Febiyanto (Ilkom
2017) yang sedang mengumpulkan berkas didalam sekretariat Pansus, tanpa
Dimaz Irawan (Biologi 2017).
Lobi dilakukan pendukung dari Adin-Dimaz dengan anggota
pansus yang menjaga pintu, Abdul (Fisika 2018) dan Syahrul (Kimia 2018). Namun,
mereka tidak mengizinkan karena sudah melebihi pukul 16.00 WIB.
Pada pukul 16.36 WIB, Ketua DPM FMIPA, Aris Subagio
(Biologi 2016) datang mengonfirmasi keadaan di sekretariat Pansus yang ramai.
Aris pun menenagkan masa pendukung untuk tetap tenang.
Reporter Natural Unila berkesempatan mewawancarai anggota
Pansus Pemira yang bertugas menjaga pintu diluar.
“Di dalam ada beberapa anggota Pansus, Rendi, Rifai, Mirda,
Atma, dan beberapa anggota lainnya serta satu Cagub, Kak Adin,” ujar Abdul.
Abdul dan Syahrul pun kurang paham dengan situasi di dalam
karena fokus pengamanan di luar.
Pada pukul 16.41 WIB, salah satu pendukung dari Adin-Dimaz,
Guntur (Fisika 2017) menginginkan Dimaz sebagai bakal Cawagub masuk ke dalam
sekretariat untuk membersamai bakal Cagub, Adinda Rizky. Ketua
Pansus, Rendi (Matematika 2018) diminta keluar untuk mendengarkan
permohonan dari pendukung Adin-Dimaz.
Rendi keluar dari
sekretariat menemui masa di luar. Namun, ia tidak mengizinkan Dimaz untuk masuk. “Tidak
bisa kak, karena ini sudah habis jam kerja Pansusnya, berdasarkan Tatib Pemira,
Kak,” jelas Rendi kepada Guntur.
Pada pukul 17.02 WIB, dua Satpam FMIPA hadir untuk melihat
keadaan dan memastikan tidak ada kericuhan yang akan merugikan pihak manapun. “Saya
yakin Mahasiswa FMIPA ga mungkin
gontok-gontokan,” ujar salah satu Satpam FMIPA.
Satpam juga menghimbau untuk segera selesaikan acara karena
penjaga gedung pascasarjana akan menutup pintu gedung.
Sekitar pukul 17.12 WIB Adinda Rizky keluar dari sekretariat
Pansus.
Saat diwawancarai reporter Natural Unila, Adin menjelaskan
bahwa ia telah selesai mengumpulkan berkas Cagub-Cawagub FMIPA kepada Pansus
Pemira. “Tapi semuanya dikembalikan lagi ke pihak pansusnya, bagaimana kebijakan
Pansus atas berkas saya,” jelasnya.
“Saya percaya dengan pansus, oleh karena itu saya serahkan
kepada kebijakan Pansus,” tambahnya.
Reporter : Arma Yoga & Bella Ibnaty